Temperatur bumi yang naik turun selalu terjadi sejak dahulu. Zaman es dan era antar zaman es senantiasa ada, namun perubahan itu sangat pelan. Era antar zaman es berlangsung dalam tempo jutaan tahun, sehingga flora dan fauna dapat menyesuaikan kehidupannya. Kehidupan berkembang sangat lambat di planet kita. Manusia belum ada. Justru sekarang ini ulah manusia merupakan penyebab utama sehingga perubahan cuaca berlangsung dalam tempo yang sangat cepat. Abad lalu rata-rata temperatur bumi naik 0,7 derajat. Abad ini diprediksi kemungkinan naiknya suhu bumi sampai dengan 6,4 derajat.
Dengan diawalinya era industrialisasi di abad ke-18, mulai meningkatlah apa yang disebut sebagai gas buang industri, perusak lapisan ozon (yang melindungi kita dari sinar infra merah dan ultra violet matahari). Bumi panas lebih cepat ketimbang proses alaminya. Sejak era industri itulah temperatur bumi naik secara pelahan tapi pasti, dan semakin tahun kian cepat. Pada skala bumi, kenaikan suhu 2 derajat saja sudah mampu membuat kacau sistem klima planet kita. Ibarat kereta api yang berjalan sangat cepat, tidak mungkin laju kenaikan itu direm tiba-tiba. Dalihnya sama: pertumbuhan ekonomi dan profit maximize.
Pada musim panas 2003 silam terjadi kenaikan temperatur secara tiba-tiba. Selama 16 hari berkuasa suhu 36 derajat di kawasan Eropa. Sekitar 30 ribu manusia meninggal gara-gara cuaca panas yang tidak semestinya itu. Tahun 1970 sampai 1990 curah hujan berkurang sampai 49% di kawasan Afrika Utara. Di Spanyol bagian selatan curah hujan juga berkurang separoh. Ini berakibat pada minusnya bahan pangan yang bisa dihasilkan. Kelaparan mulai melanda kawasan Afrika demikian rupa sehingga di Kenia misalnya, semakin banyak gadis berusia di bawah 13 tahun yang menjadi pelacur. Agar bisa makan. Akibatnya? Penyakit HIV/Aids berkembang subur di sana.
sediadisini.com
0 komentar:
Posting Komentar